Sebelum memulai budidaya jamur tiram, pelajari lebih dahulu karakteristik yang harus dipenuhi terhadap habitat atau kondisi lingkungan seperti apa jamur tiram dapat hidup dengan baik. Setiap tumbuhan membutuhkan persyaratan tumbuh yang berbeda, demikian pula jamur tiram. Hal ini dimaksudkan supaya jamur tiram dapat tumbuh secara optimal tanpa mengalami kegagalan.
Budidaya jamur tiram memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai, baik temperatur (suhu), kelembaban, keasaman, cahaya, nutrisi, serta kandungan air. Semakin mendekati kondisi lingkungan yang alami, pertumbuhan jamur tiram semakin baik.
1. Lokasi
Budidaya jamur tiram dapat tumbuh optimal sepanjang tahun di dataran yang letaknya antara 400m - 800m diatas permukaan laut (dpl). Sedangkan didaerah dataran rendah biasanya pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat disiasati dengan membuat rumah jamur (kumbung) ditempat yang teduh dekat dengan pepohonan besar sehingga kelembapannya bisa tetap terjaga.
2. Suhu udara
Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 20 - 30 oC dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara lebih rendah atau sama dengan 26oC.
Untuk mengetahui secara pasti keakuratan suhu, dapat menggunakan termometer dan disarankan jangan menggunakan perasaan, nanti akan berakibat fatal, atau pertumbuhan terganggu. Namun demikian, bagi pekebun yang sudah berpengalaman, tanpa bantuan termometer dapat diketahui apakah suhu sudah sesuai atau belum dengan menggunakan perasaan.
3. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh pada pertumbuhan jamur tiram, cepat atau lambat, sehat atau tidak sehat pertumbuhannya. Kelembaban memegang peranan penting, sehingga harus diperhatikan. Pada saat inkubasi primordia dibutuhkan kelembaban udara sebesar 80-85% dan untuk pembentukan tubuh buah, membutuhkan kelembaban relatif 90-94%.
Meski demikian, jamur tiram cukup toleran terhadap kelembaban hingga 70%. Perbedaannya meskipun sama-sama hidup, tumbuh dan berkembang, namun kecepatan tumbuh dan kualitas yang dihasilkan akan berbeda. Cara yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembaban ini adalah dengan menggunakan higrometer.
4. Tingkat keasaman ( pH)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat). Untuk mengukur secara tepat dan benar keasaman atau kebasaan, dapat menggunakan pH meter.
5. Kadar Air
Kandungan air dalam media pertumbuhan sangan berpengaruh terhadap pertumbuhan mesilium maupun perkembangan tubuh buah. Kandungan air substrat/media untuk pertumbuhan vegetatif jamur tiram bergantung pada jenis media yang dipakai. Pada media kayu utuh, kadar air optimum adalah 45-60% sedangkan dengan media serbuk gergajian diperlukan kadar air 60-75%.
6. Nutrisi
Seperti tumbuhan lainnya, jamur tiram juga membutuhkan nutrisi terutama sumber karbon, nitrogen, vitamin, dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa pektin, hemiselulosa, dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino, ammonia, dan urea. Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena kadar yang berlebihan maupun kekurangan akan menghambat pertumbuhan. Kebutuhan vitamin dapat terpenuhi melalui penambahan biji-bijian atau dedak. Sedangkan mineral dapat dipenuhi dari air dan media dasar.
7. Cahaya
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam, keadaan gelap/tanpa sinar, Sebaiknya selama masa pertumbuhan misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %. Cahaya yang diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya lampu.
Catatan: Jamur tiram juga bisa dibudidayakan di daerah panas, silahkan klik link berikut:
0 komentar:
Posting Komentar